Laman

Selasa, 06 Mei 2014

Banyak Sampah Tidak Masalah, Karena Sampah = Rupiah

Penulis : Nadia Miladinnur
Bisa dikatakan bahwa setiap hari kita berhadapan dengan masalah sampah. Bila tidak dikelola dengan baik, maka sampah akan berbahaya bagi kehidupan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat favorit bagi hewan penyebar penyakit. Seperti nyamuk, lalat, tikus, dan kecoa. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai yang akan menghambat jalannya aliran air. Sampah yang bertumpuk di aliran air selokan maka akan menyebabkan sungai menjadi tersumbat. Adanya curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan menyebabkan banjir.
            Sampah yang biasa kita temui sehari-hari adalah sampah rumah tangga. Dari berbagai macam sampah, sampah rumah tangga dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga yang bisa berupa sisa-sisa sayuran, buah-buahan, kertas, kardus, pecahan kaca, dll. Sampah rumah tangga organik (degradable) adalah sampah yang dapat mengalami pembusukan seperti sisa-sisa sayuran, buah-buahan,dll. Sedangkan sampah rumah tangga anorganik (undegradable) adalah sampah yang tidak dapat mengalami pembusukan seperti botol, kaleng, kaca, dll.
Ada beberapa macam sampah rumah tangga yang masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki pemahaman tentang sampah dan bagaimana mengelolanya agar dapat berguna bagi kehidupan kita.Berbeda jenis sampah, maka berbeda pula cara pengelolaannya.
Cara pengelolaan yang pertama adalah dengan cara “Daur Ulang” (recycle). Dalam proses daur ulang ini, kita dapat melakukan pemanfaatan sampah rumah tangga organik (degradable) dan pemanfaatan sampah rumah tangga anorganik (undegradable). Sampah rumah tangga organik yang bisa berupa sisa-sisa sayuran dan buah-buahan ini, dapat kita sulap menjadi kompos yang memiliki daya guna dalam kehidupan masyarakat. Sementara sampah rumah tangga anorganik bisa berupa kertas, plastik, kardus, dan kaca dapat diolah secara langsung yaitu pembuatan kerajinan yang berbahan dasar dari barang bekas. Secara tidak langsung yaitu dengan cara menjual barang-barang bekas tersebut kepada pengepul. Yang nantinya barang-barang bekas itu pun akan didaya gunakan kembali dan akan menghasilkan suatu barang yang dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
            Cara pengelolaan sampah rumah tangga yang kedua adalah dengan cara pengelompokan dan pengurangan sampah. Usaha ini adalah usaha yang paling mudah dilakukun dan tidak membutuhkan kerja keras. Karena itulah, usaha ini yang paling banyak digemari di lingkungan sekitar untuk mengelola sampah. Pengelompokan sampah dapat dilakukan menyediakan beberapa bak sampah. Setiap bak sampah, akan terisi oleh satu jenis sampah rumah tangga. Misalnya disediakan 3 bak sampah. Satu bak sampah, untuk sampah organik (sampah dapur seperti sisa-sisa sayuran), satu bak sampah untuk sampah anorganik (plastik, kertas, kardus, dll), dan satu bak sampah lagi, dapat digunakan untuk menampung sampah-sampah yang berasal dari pecahan-pecahan kaca. Dengan dilakukannya pengelompokan, maka akan mempermudah kita untuk melakukan daur ulang terhadap sampah-sampah.
            Selain pengelompokan sampah, ada juga pengurangan sampah. Pengurangan sampah ini dapat dilakukan dengan cara membakar sampah padat seperti kertas, kardus, plastik, dll. Namun, jika diamati dan kita rasakan, usaha ini akan mengakibatkan polusi udara yang dapat merusak lapisan ozon dan dapat mengganggu saluran pernafasan. Meskipun demikian, namun usaha inilah yang banyak digemari kalangan masyarakat dalam rangka pengelolaan sampah. Karena usaha ini adalah usaha yang sangat mudah dilakukan dan tidak membutuhkan kerja keras untuk menghasilkan lingkungan yang bebas dari sampah.
            Meskipun ada beberapa usaha yang lebih mudah, namun ada juga sebagian orang yang lebih memilih mengolah sampah dengan menjadikannya sebagai barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya menjadikan pecahan kaca menjadi suatu kerajinan antik dengan beraneka warna, motif, dan bentuk. Dengan keanekaragaman inilah yang menjadikan barang antik ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Selain itu, ada juga dengan cara pembuatannya yang membuat harga per satuannya hingga mencapai jutaan rupiah.

            Masalah sampah yang sering kita jumpai ini, dapat kita kelola dengan melakukan daur ulang, pengelompokan dan pengurangan sampah. Sehingga banyaknya sampah tidak akan menjadi masalah bagi kita semua. Sampah yang awalnya adalah suatu barang bekas yang menjijikan akan dapat diubah menjadi suatu kerajinan yang dapat meningkatkan perekonomian. Hal inilah yang bisa kita lakukan yaitu mengelola sampah menjadi rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar